Rabu, 10 September 2014

ASMA BRONKIALE



ASMA BRONKIALE

I.       Definisi
                        Menurut ” American Thoracic Society” (1962) asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trachea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan.

II.    Etiologi
Pencetus atau rangsangan yang sering menimbulkan serangan asma adalah:2
a. Alergen terutaman debu rumah, spora jamur dan tepung sari rerumputan, hewan
            peliharaan
b.Iritan seperti asap, bau-bauan, pulutan
c. Infeksi saluran nafas terutama yang disebabkan oleh virus
d.                        Perubahan cuaca yang ekstrim
e. Kegiatan jasmani yang berlebihan
f. Lingkungan kerja
g.obat-obatan
h.Emosi
    i. Lain-lain seperti refluks gastro esofagus
III.             Patogenesis
                        Alergen yang masuk ke dalam tubuh merangsang sel plasma menghasilkan Ig E yang selanjutnya menempel pada reseptor dinding sel mast. Sel mast ini tersensitisasi. Bila alergen serupa masuk ke dalam tubuh, alergen tersebut akan menempel pada sel mast tersensitisasi yang kemudian mengalami degranulasi dan mengeluarkan sejumlah mediator seperti histamin, leukotrien, faktor pengaktivasi platelet, bradikinin, dan lain-lain. Mediator menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler sehingga timbul edema, peningkatan produksi mukus dan kontraksi otot polos secara langsung atau melalui persyarafan simpatis.


IV.             Klasifikasi

Tabel Klasifikasi Beratnya Asma
Derajat Asma
Gejala
Gejala Malam
Fungsi Paru
Asma Intermitten
Mingguan
- Kurang < 1 kali seminggu
- Tanpa gejala di luar
   serangan
- Serangan singkat
- Fungsi Paru asimptomatik dan normal di luar serangan

 < 2 kali sebulan
VEPI atau APE > 80%
Asma Persisten Ringan
- > 1 kali sehari
- serangan dapat mengganggu
 aktivitas dan tidur

> 2 kali seminggu
VEPI atau APE > 80% prediksi variasi normal
Asma Persisten Sedang
- Gejala harian
- Menggunakan obat setiap
  hari
- Serangan mengganggu
  aktivitas dan tidur
- Serangan 2x / minggu,
  bisa berhari-hari

> 1 kali seminggu
VEPI atau APE  > 60 % dan < 80 %
Tetapi < 80% normal
Asma Persisten Berat
Terus menerus
Aktivitas fisik terbatas
Sering serangan
 Sering
VEPI atau APE < 60% prediksi variasi







V.                            Diagnosa
                Gejala yang timbul biasanya berhubungan dengan beratnya derajat aktivitas bronkus. Obstruksi jalan nafas dapat reversibel secara spontan maupun dengan pengobatan. Gejala asma antara lain :
Ø  Bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan atau tanpa stetoskop
Ø  Batuk produktif, sering pada malam hari
Ø  Napas atau dada seperti tertekan
Ø  Gejala bersifat paroksismal, yaitu membaik pada siang hari dan memburuk pada  malam  
Ø  hari.

VI.             Pemeriksaan Penunjang
Ø  Pemeriksaan Laboratorium : jumlah eosinofil darah dan sputum
Ø  Test Spirometri
Ø  Test Alergi ( Skin Prick Test )
Ø  Foto Thorak
Ø  Uji bronkodilator atas indikasi
Ø  Uji provokasi bronkus atas indikasi
Ø  Analisa gas darah atas indikasi












VII.                      Penatalaksanaan
Tabel 2. Pengobatan Berdasarkan Derajat


Pencegahan Jangka Panjang
(Controller)
Penghilang Sesak
( Reliever )
Asma Intermiten

* Bronkodilator kerja singkat :
  agonis β2 inhalasi bila gejala muncul, sepanjang pemakaian kurang dari satu kali seminggu
* Intensitas pengobatan tergantung dari beratnya derajat serangan
* Agonis β2 inhalasi atau kromoglikat sebelum latihan atau terpapar alergi
Asma Persisten Ringan
Pengobatan harian:
salah satu di antara kortikosteroid inhalasi 200-500mcg atau kromoglikat, atau nedokromi atau teofilin lepas lambat. Antilekotrin dapat dipertimbangkan. Meskipun posisisnya pada pengobatan asma belum mantap tidak perlu pengobatan harian
Bronkodilator kerja singkat :
Agonis β2 inhalasi sesuai timbulnya gejala, tidak boleh lebih dari 3-4 kali sehari
Asma Persisten Sedang
Kortikosteroid inhalasi, > 500 mcg dan bila diperlukan bronkodilator kerja lama : salah satu di antara agonis β2 kerja lama, atau teofilin lepas lambat, dan/atau agonis β2 kerja lama tablet atau sirup. Anti leukotrien dapat dipertimbangkan terutama pada asma karena aspirin atau aktivitas jasmani
Bronkodilator kerja singkat : Agonis β2 inhalasi sesuai timbulnya gejala, tidak boleh lebih dari 3 – 4 kali sehari
Asma Persisten Berat
Kortikosteroid inhalasi, 800-2000 mcg atau lebih, dan bronkodilator kerja lama : salah satu di antara agonis β2 hirup kerja lama, teofilin lepas lambat, dan/atau agonis β2 kerja lama tablet atau sirup, kortikosteroid tablet atau sirup jangka panjang
Bronkodilator kerja singkat :
Agonis β2 inhalasi sesuai timbulnya gejala






VII. Pemilihan Titik

     A. Terapi Dasar
1.  Sindrom Dingin     : pernapasan yang berbunyi, kaki tangan yang dingin, batuk berdahak dengan riak sedikit, tidak merasa haus, buang air besar dan kecil tidak ada gangguan, lidah berselaput putih, nadi tenggelam, lambat.
            Terapi              :  BL-12 Fengmen -^ : melancarkan meridian Taiyang dan menghilangkan
                                                                        angin dingin
                                       BL-13 Feishu -^ : melancarkan meridian Taiyang dan menghilangkan
                                                                    angin dingin
                                       RN-22 Tiantu –  : menghilangkan gejala asma
                                       RN-17 Danzhong – : melancarkan Qi lambung
                                       LU-5 Chize – : melancarkan meridian Taiyin dan menghilangkan lembab
                                       LU-9 Taiyuan – : melancarkan meridian Taiyin dan menghilangkan
                                                                    lembab

2. Sindrom Panas        : pernapasan yang berbunyi, suhu badan yang panas, haus dan suka minum yang dingin-dingin, konstipasi dan air seni kuning tua atau merah, lidah berselaput kuning, nadi cepat
            Terapi              : BL- 13 Feishu – : melegakan paru-paru
                                      LU-5 Chize – : membersihkan panas pada paru-paru
                                      LU-7 Lieque – : membersihkan panas pada paru-paru
                                      RN-22 Tiantu – : menghilangkan gejala asma
                                      RN-17 Danzhong – : merangsang sirkulasi Qi  daerah dada
                                      ST-40 Fenglong – : menghilangkan lembab
                                      LI-4 Hegu – : menghilangkan panas






3. Sindrom Cuan Xu   : napas pendek, tidak lancar, gelisah kepayahan, suara
                                     bicara rendah, 
                                      bentuk tubuh kurus, berkeringat banyak, lidah berkilat dan
                                     pucat, nadi tenggelam dan tak bertenaga.
            Terapi              : BL-13 Feishu +^  : meregulasi qi paru-paru
                                     BL-20 Pishu +^  : menguatkan limpa
                                     BL-43 Gaohuang +^ : meregulasi qi paru-paru
                                    RN-17 Danzhong + : melancarkan qi paru-paru
                                    RN-6 Qihai +^ : menguatkan limpa
                                     ST-36 Zusanli +^ : menguatkan limpa dan mengusir lembab
                                     LU-9 Taiyuan + : menguatkan paru-paru
                                    SP-3 Taibai + :  menguatkan limpa

4. Sindrom Cuan Shi   : dada mengembang, suara pernapasan kasar, bernapas dengan
                                      mengangkat pundak, tidak dapat berbaring, selaput lidah tebal dan
                                      kotor, nadi cepat, bertenaga.
            Terapi              : BL-13 Feishu +^ : menguatkan paru-paru
                                      BL-23 Shenshu +^ : menguatkan ginjal
                                      RN-4 Guanyuan +^ : menghangatkan dan menguatkan ginjal
                                      RN-6 Qihai +^ : menguatkan ginjal
                                    ST-36 Zusanli +^ : menguatkan limpa dan membuang lembab
                                    RN-22 Tiantu /  : menghilangkan gejala asma
Keterangan :   -     Pelemahan
                       +    Penguatan
                      ^     dilakukan  moksibusi

B. Akupunktur Telinga
            Pada asma bronkial pada periode penyembuhan, digunakan titik Trakea, Paru-paru, Dada, Limpa, Ginjal, Usus Besar, Simpatis, Apeks Anti tragus, Kelenjar Adrenal,Endokrin, Shenmen.

Gong Jun et al ( 1997 )
Meneliti 250 kasus asma  dengan metode randomized controlled trial menggunakan titik Neiguan PC 6, Waiguan SJ 5, Quchi LI 4, Zusanli ST 36 dan Fenglong ST 40 menggunakan jarum 3 cun dan elektrostimulator pada tiap terapi selama 20 – 30 menit didapatkan hasil yang baik.

Lin Hong-Wu ( 1996 )
Meneliti kasus Asma dengan fase akut dengan menyuntik kedua titik Feishu (BL 13) secara subkutan dengan obat anti asma ( 2 ml Saliva mithoriza ) dan menggunakan diafragma pace maker sebagai kontrol terhadap syaraf diafragma. Hasil yang didapat menghilangnya wheezing dan PEFR 30 menit setelah terapi meningkat 20 – 250 l/menit

Referensi Evidence Based Penelitian :
1.            Gong Jun et al.  Treatment of Chronic Bronchitis and Asthma by Electric Needling and Point Injection.  International  Journal  of  Clinical Acup, vol 7, no 3,  Allerton Press, Inc, New York , 1996  : 265 – 8.
2.            Lin Hong-Wu et al. Point Injection plus Pacemaker in Treating Acute Asthma. International  Journal  of  Clinical Acup, vol 7, no 4,  Allerton Press, Inc, New York , 1996  : 451 – 3.




















0 komentar:

Posting Komentar