JUDUL1

TEKS1

JUDUL2

TEKS2

JUDUL3

TEKS3

JUDUL4

TEKS4

JUDUL5

TEKS5

Rabu, 10 September 2014

Penyakit Apa yang bisa Diterapi dengan Akupunktur?

dr. Ainil Masthura
Spesialis Akupunktur
RSIA Evasari



Pertanyaan :
Dok, beberapa hari lalu saya mendengar tentang pengobatan penyakit dengan terapi akupunktur yang ada di rumah sakit dan dilakukan oleh dokter. Saya baru tahu, kalau dokter juga menangani akupunktur. Terus penyakit apa saja yang bisa diobati akupunktur? Terima kasih sebelumnya.
Bu Iis, Jati Warna, Bekasi
Jawab :


Terima kasih Bu Iis atas pertanyaannya, tetapi sebelum menjawab saya akan menjelaskan lebih dulu apa yang dimaksud dengan akupunktur.
Akupunktur berasal dari 2 kata yaitu acus yang artinya jarum danpuncture yang artinya menusuk. Jadi, terapi akupunktur itu adalah suatu cara pengobatan dengan penusukan jarum pada titik-titik dipermukaan tubuh untuk mengobati suatu keadaan penyakit. Akupunktur saat ini dilakukan oleh batra/shinshe, dokter umum yang kursus akupunktur, dan dokter spesialis akupunktur.
Akupunktur yang dilakukan oleh batra itu dikenal dengan akupunktur tradisional/klasik, merupakan terapi alternatif. Akupunktur yang dilakukan oleh dokter umum adalah akupunktur medik yang hanya menangani 20 penyakit sesuai kompetensi yang diberikan. Sementara akupunktur oleh dokter spesialis saat ini dikenal dengan akupunktur medik.
Apa itu akupunktur medik? Nah, akupunktur medik itu adalah ilmu akupunktur klasik yang telah diintegrasikan ke dalam ilmu kedokteran modern melalui prinsip biomedik, uji klinis ilmiah, dan evidence based medicine / bukti secara ilmiah dalam teori dan praktek klinisnya. Akupunktur saat ini telah direkomendasikan oleh WHO untuk dimasukkan ke dalam Sistem Kesehatan Nasional.
Sebagai catatan, terapi akupunktur dapat dilakukan sebagai pengobatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif sehingga dapat bekerja sama dengan disiplin ilmu kedokteran lainnya.
akupunkturPenyakit yang dapat diterapi dengan akupunktur menurut WHO seperti yang tercantum dalam Index of Indications for Acupuncture ada 60 penyakit. Namun biasanya penyakit yang ditangani adalah berbagai keadaan nyeri (seperti nyeri kepala, bahu, lambung, pinggang, lutut, akibat herpes, haid, dan persalinan), berbagai kelainan fungsi ( seperti asma, alergi/gatal-gatal, susah tidur/insomnia, mual pada kehamilan, infertilitas akibat ketidakseimbangan hormon, gangguan tumbuh kembang anak,  terlambat bicara/berjalan, autisme, hiperaktif, menambah konsentrasi, impotensi, mengurangi kebiasaan merokok, meningkatkan kesadaran pada pasien koma, dll), juga berbagai kelainan saraf ( seperti kelumpuhan muka/bell’s palsy, kelumpuhan akibat stroke, kesemutan, baal/kebas, migrain, vertigo).
Demikian jawaban saya Bu Iis, semoga bermanfaat ya infonya. Jadi, mari mencoba akupunktur.
Index of Indications for Acupuncture ( WHO)
  1. Acute tonsillitis
31. Impotence
  1. Alcohol addiction
32. Incontinence of urine
  1. Allergic rhinitis
33. Induction of labour
  1. Athletics syndrome
34. Irritable bowel syndrome
  1. Billiary ascariasis
35. Leucopenia male sterility
  1. Billiary colic
36. Meniere’ syndrome
  1. Billiary dyskinesia
37. Migrain
  1. Bronchial asthma
38. Morning sickness
  1. Cardiac neurosis
39. Myalgia
  1. Cervical myofascitis
40. Myo fasciitis
  1. Cervical spondylitis
41. Myopia in children
  1. Chronic pains of locomotor system ( neck, shoulder, spine, knee,etc)
42. Nausea and vomiting
  1. Constipation
43. Obesity simple
  1. Correction of abnormal fetal position
44. Pain after tonsillectomy
  1. Depression
45. Pain after extraction or pulp devitalization
  1. Ansietas
46. Pain during childbirth
  1. Diarrhea
47. Periarthritis humero scapularis ( frozen shoulder)
  1. Drug addiction
48. Postoperative pain
  1. Dysmenorrhoea
49. Radicular pain syndrome
  1. Enuresis
50. Renal colic
  1. Epicondylitis ( tennis elbow)
51. Retention of urine
  1. Female infertility
52. Rhematoid arthritis
  1. Gallstone
53. Sciatica, lumbar pain
  1. Gastroptosis
54. Sprain and confusion
  1. Headache
55. Temporomandibular joint dysfunction
  1. Hemiplegia and other post-apoplectic sequelae
56. Tension headache
  1. Herpes zoster
57. Tobacco addiction
  1. Hiccup
58. Trigeminal neuralgia
  1. Hypertension
59. Urinary stone
  1. Hypotension
60. Bells palsy


THERAPY STROKE



THERAPY STROKE
DENGAN METODE AKUPUNTUR
dr. Ainil Masthuro (Akupuntur)
 RSIA EVA SARI -AWAL BROS
 



I. Pendahuluan
            Menurut WHO, Stroke didefinisikan sebagai sindroma klinis yang berkembang cepat akibat adanya gangguan otak fokal atau global dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menimbulkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. Berdasarkan statistic tahunan Word Health Organization (WHO) penyakit pembuluh darah otak termasuk dalam 10 penyebab kematian utama di 54 dari 57 negara.Stroke menimbulkan kecacatan tertinggi serta merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker.
            Otak pada manusia terdiri dari sel-sel otak(neuron, sel-sel penunjang seperti glia), cairan cerebrospinal dan pembuluh darah. Otak mengkonsumsi ± 20% oksigen dan 50% glukosa yang diperoleh dari pasokan darah secara konstan 24 jam di aterial. Sistem peredaran darah otak melipui sirkulasi Serebrum Anterior ( berfungsi menyalurkan darah ke bagian otak depan) dan sirkulasi Serebrum Posterior (berfungsi menyalurkan darah ke bagian otak belakang). Otak manusia terdiri dari 2 bagian yaitu, hemisfer sisi kiri (untuk kemampuan berfikir, memahahi, berkomunikasi) dan hemisfer sisi kanan (untuk orientasi ruang, imajinasi, serta kemampuan seni).
            Stroke dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan etiologinya yaitu Stroke Iskemik (terjadi bila suplai darah otak regional tidak tercukupi); Stroke  Hemoragik Intraserebral dan Stroke Hemoragik Subarachnoid. Stroke Hemoragik, terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak sehingga menghambat alian darah yang normal dan darah merembes ke jarangan otak lalu merusaknya.

II. Fenomena dan Therapy Pengobatan Stroke
            Faktor resiko stroke dibagi menjadi dua yaitu ; Faktor resiko yang dapat dirubah/ dikendalikan (darah tinggi, penyakit jantung, kencing manis, dislipidemia, gayahidup); dan factor resiko yang tidak dapat diubah (factor usia, jenis kelamin, ras/ etnik. riwayat stroke, genetik). Pengobatan strole iskemik yaitu : dengan pemberian anti edema otak, pemberan anti agregasi trombosit, antikoagulansia,trombolisis, neuroprotektan, selain pemberian obat-obatan juga dilakukan terapi rehabilitasi. Protokol penatalaksanaan stroke hemoragik adalah dengan cara mengatasi factor penyebab stroke hemoragik; memberikanterapi sesuai dengan penyebabnya; mengatasi pendarahan; memberikan terapi non farmakologis; tindakan pembedahan(untuklokasi pendarahan dekat permukaan otak); terapi farmakologis; dan terapi suportif.
            Menurut ilmu akupuntur, stroke dikenal dengan sebutan Zhong Feng, Wind Stroke (serangn mendadak). Menurut ilmu akupuntur tradisionaletiologi daripenyakit stroke adalah angin, api danreak. Adapun organZang fu yang terkena adalah Jantung, Hati dan Ginjal. Patogenesisnnya adalah karena ketidakseimbangan dari Yin dan Yang, defisiensi organ Zang Fu; meridian dan cabangnya; Penelitian-penelitian Akupuntur terhadap pasien Strole antara lalin : D.M.Li; Y-g Wei; X-m shi; H-b Gao; Wang Wen-yong & Mei Hui-min; Hauer,dkk; Shinbara, dkk; Zhao Shan Xiang, dkk;Li,dkk; Panca putra NA (RSCM 2006).

III. Solusi
            Kasus seoarang pria berumur 33 tahun dengan keluhan kelemahan pada anggota gerak atas dan bawah sisi kanan sejak 4 minggu sebelum berobat ke poli akupuntur RSCM. Pria tersebut mengalami stroke hemorragik pada intraparenkim di basal ganglia dan periventrikel  lateralis kiri dengan estimasi volume ± 7,8 cc (berdasarkan pemeriksaan CT Scan kepala).  Pada pasien stroke ini dilakukan manual akupuntur dengan teknik Sparrow pecking dengan harapan memperbaiki fungsi mobilitas melalui peningkatan vaskularisasi di otot serta menghambat dan mengurangidari apptosis.
            Titik akupuntur yang dipilih dalam terapi yaitu Hegu, Shousanli, Quchi, Jianyu (untuk melancarkan qi meridian Yangming tangan pada kelumpuhan tangan dan lengan); Zusanli, Jiexi (untuk memperlancar qi meridian Yangming kaki pada kelumpuhan tungkai); Yanglingquan (titik dominan tendon untuk memperbaiki kelainan pada meridian dan kelumpuhan); Xuangzhong (titik dominan sumsum tulang).
            Mekanisme Kerja Akupuntur
1. Efek penusukan titik akupuntur pada sisi kontrateral akan meningkatkan suplai darah ke otak sehingga akan memperbaiki sirkulasi darah dari sisi yang mengalami kelainan.
2. Baik manual maupun elektroakupuntur akan merangsang serabut saraf aferen di kulit dan otot
3. Tindakan akupuntur pada kulit kepala dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah di otak, menurunkan tahanan perifer dan meningkatkan aliran darah di otak.
4. Mekanisme kerja akupuntur kulit kepala untuk meningkatkan kekuatan motorik pasca stroke  (masih sedang diteliti)
5. Penusukan kontralateral dapat meningkatkan sirkulasi darah pada sisi otak yang sakit, sehingga sel-sel otak yang rusak akan mengalami peningkatan tekanan partial O2 dan akan terus mengalami perbaikan.
6. Pada impedance rheoencephalotgram terlihat efek lebih besar pada penusukan kontralateral dari daerah hemiplegic dibanding penusukan pada sisi yang sakit.
7. Perangsangan titik akupuntur pada pasien paska stroke dapat meningkatkan aktifitas perilesi atau me-reorganisasi daerah-daerah yang terkena.
8. Akupuntur kulit kepala merupakan akupuntur yang bekerja sesuai dengan hokum “interior-exterior” (penusukan titik akupuntur pada kepala (exterior) merupakan efek pengobatan pada korteks serebri (interior).
9. Penusukan titik akupuntur dapat menurunkan LPO (Lipit Peroksidase) dan Tromboxan (TXA2) dalam darah, meningkatkan PGA2, juga dapat meningkatkan aktifitas SOD (Superokside Dismutase) dan Prostaglandin I2 (PGI2) sehinggal melindungi kerusakan jaringan otak.
10. Akupuntur mempunyai fungsi dalam memproteksi otak lewat regulasi keseimbangan ekspresi protein proapptotik Bax dan protein apoptotic Bcl-2 sehingga mengurangi apoptosisi neuron di daerah yang mengalami infrak.
11 Mekanisme kerja akupuntur dalam memperbaiki hipestesi akibat adanya neuropati perifer adalah lewat regulasi Nitrit Oxide (NO) yang melebarkan (Vasodilatasi) pembuluh darah sehingga mengurangi kerusakan saraf akibat demyelinisasi dan hilangnya akson.



ASMA BRONKIALE



ASMA BRONKIALE

I.       Definisi
                        Menurut ” American Thoracic Society” (1962) asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trachea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan.

II.    Etiologi
Pencetus atau rangsangan yang sering menimbulkan serangan asma adalah:2
a. Alergen terutaman debu rumah, spora jamur dan tepung sari rerumputan, hewan
            peliharaan
b.Iritan seperti asap, bau-bauan, pulutan
c. Infeksi saluran nafas terutama yang disebabkan oleh virus
d.                        Perubahan cuaca yang ekstrim
e. Kegiatan jasmani yang berlebihan
f. Lingkungan kerja
g.obat-obatan
h.Emosi
    i. Lain-lain seperti refluks gastro esofagus
III.             Patogenesis
                        Alergen yang masuk ke dalam tubuh merangsang sel plasma menghasilkan Ig E yang selanjutnya menempel pada reseptor dinding sel mast. Sel mast ini tersensitisasi. Bila alergen serupa masuk ke dalam tubuh, alergen tersebut akan menempel pada sel mast tersensitisasi yang kemudian mengalami degranulasi dan mengeluarkan sejumlah mediator seperti histamin, leukotrien, faktor pengaktivasi platelet, bradikinin, dan lain-lain. Mediator menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler sehingga timbul edema, peningkatan produksi mukus dan kontraksi otot polos secara langsung atau melalui persyarafan simpatis.


IV.             Klasifikasi

Tabel Klasifikasi Beratnya Asma
Derajat Asma
Gejala
Gejala Malam
Fungsi Paru
Asma Intermitten
Mingguan
- Kurang < 1 kali seminggu
- Tanpa gejala di luar
   serangan
- Serangan singkat
- Fungsi Paru asimptomatik dan normal di luar serangan

 < 2 kali sebulan
VEPI atau APE > 80%
Asma Persisten Ringan
- > 1 kali sehari
- serangan dapat mengganggu
 aktivitas dan tidur

> 2 kali seminggu
VEPI atau APE > 80% prediksi variasi normal
Asma Persisten Sedang
- Gejala harian
- Menggunakan obat setiap
  hari
- Serangan mengganggu
  aktivitas dan tidur
- Serangan 2x / minggu,
  bisa berhari-hari

> 1 kali seminggu
VEPI atau APE  > 60 % dan < 80 %
Tetapi < 80% normal
Asma Persisten Berat
Terus menerus
Aktivitas fisik terbatas
Sering serangan
 Sering
VEPI atau APE < 60% prediksi variasi







V.                            Diagnosa
                Gejala yang timbul biasanya berhubungan dengan beratnya derajat aktivitas bronkus. Obstruksi jalan nafas dapat reversibel secara spontan maupun dengan pengobatan. Gejala asma antara lain :
Ø  Bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan atau tanpa stetoskop
Ø  Batuk produktif, sering pada malam hari
Ø  Napas atau dada seperti tertekan
Ø  Gejala bersifat paroksismal, yaitu membaik pada siang hari dan memburuk pada  malam  
Ø  hari.

VI.             Pemeriksaan Penunjang
Ø  Pemeriksaan Laboratorium : jumlah eosinofil darah dan sputum
Ø  Test Spirometri
Ø  Test Alergi ( Skin Prick Test )
Ø  Foto Thorak
Ø  Uji bronkodilator atas indikasi
Ø  Uji provokasi bronkus atas indikasi
Ø  Analisa gas darah atas indikasi












VII.                      Penatalaksanaan
Tabel 2. Pengobatan Berdasarkan Derajat


Pencegahan Jangka Panjang
(Controller)
Penghilang Sesak
( Reliever )
Asma Intermiten

* Bronkodilator kerja singkat :
  agonis β2 inhalasi bila gejala muncul, sepanjang pemakaian kurang dari satu kali seminggu
* Intensitas pengobatan tergantung dari beratnya derajat serangan
* Agonis β2 inhalasi atau kromoglikat sebelum latihan atau terpapar alergi
Asma Persisten Ringan
Pengobatan harian:
salah satu di antara kortikosteroid inhalasi 200-500mcg atau kromoglikat, atau nedokromi atau teofilin lepas lambat. Antilekotrin dapat dipertimbangkan. Meskipun posisisnya pada pengobatan asma belum mantap tidak perlu pengobatan harian
Bronkodilator kerja singkat :
Agonis β2 inhalasi sesuai timbulnya gejala, tidak boleh lebih dari 3-4 kali sehari
Asma Persisten Sedang
Kortikosteroid inhalasi, > 500 mcg dan bila diperlukan bronkodilator kerja lama : salah satu di antara agonis β2 kerja lama, atau teofilin lepas lambat, dan/atau agonis β2 kerja lama tablet atau sirup. Anti leukotrien dapat dipertimbangkan terutama pada asma karena aspirin atau aktivitas jasmani
Bronkodilator kerja singkat : Agonis β2 inhalasi sesuai timbulnya gejala, tidak boleh lebih dari 3 – 4 kali sehari
Asma Persisten Berat
Kortikosteroid inhalasi, 800-2000 mcg atau lebih, dan bronkodilator kerja lama : salah satu di antara agonis β2 hirup kerja lama, teofilin lepas lambat, dan/atau agonis β2 kerja lama tablet atau sirup, kortikosteroid tablet atau sirup jangka panjang
Bronkodilator kerja singkat :
Agonis β2 inhalasi sesuai timbulnya gejala






VII. Pemilihan Titik

     A. Terapi Dasar
1.  Sindrom Dingin     : pernapasan yang berbunyi, kaki tangan yang dingin, batuk berdahak dengan riak sedikit, tidak merasa haus, buang air besar dan kecil tidak ada gangguan, lidah berselaput putih, nadi tenggelam, lambat.
            Terapi              :  BL-12 Fengmen -^ : melancarkan meridian Taiyang dan menghilangkan
                                                                        angin dingin
                                       BL-13 Feishu -^ : melancarkan meridian Taiyang dan menghilangkan
                                                                    angin dingin
                                       RN-22 Tiantu –  : menghilangkan gejala asma
                                       RN-17 Danzhong – : melancarkan Qi lambung
                                       LU-5 Chize – : melancarkan meridian Taiyin dan menghilangkan lembab
                                       LU-9 Taiyuan – : melancarkan meridian Taiyin dan menghilangkan
                                                                    lembab

2. Sindrom Panas        : pernapasan yang berbunyi, suhu badan yang panas, haus dan suka minum yang dingin-dingin, konstipasi dan air seni kuning tua atau merah, lidah berselaput kuning, nadi cepat
            Terapi              : BL- 13 Feishu – : melegakan paru-paru
                                      LU-5 Chize – : membersihkan panas pada paru-paru
                                      LU-7 Lieque – : membersihkan panas pada paru-paru
                                      RN-22 Tiantu – : menghilangkan gejala asma
                                      RN-17 Danzhong – : merangsang sirkulasi Qi  daerah dada
                                      ST-40 Fenglong – : menghilangkan lembab
                                      LI-4 Hegu – : menghilangkan panas






3. Sindrom Cuan Xu   : napas pendek, tidak lancar, gelisah kepayahan, suara
                                     bicara rendah, 
                                      bentuk tubuh kurus, berkeringat banyak, lidah berkilat dan
                                     pucat, nadi tenggelam dan tak bertenaga.
            Terapi              : BL-13 Feishu +^  : meregulasi qi paru-paru
                                     BL-20 Pishu +^  : menguatkan limpa
                                     BL-43 Gaohuang +^ : meregulasi qi paru-paru
                                    RN-17 Danzhong + : melancarkan qi paru-paru
                                    RN-6 Qihai +^ : menguatkan limpa
                                     ST-36 Zusanli +^ : menguatkan limpa dan mengusir lembab
                                     LU-9 Taiyuan + : menguatkan paru-paru
                                    SP-3 Taibai + :  menguatkan limpa

4. Sindrom Cuan Shi   : dada mengembang, suara pernapasan kasar, bernapas dengan
                                      mengangkat pundak, tidak dapat berbaring, selaput lidah tebal dan
                                      kotor, nadi cepat, bertenaga.
            Terapi              : BL-13 Feishu +^ : menguatkan paru-paru
                                      BL-23 Shenshu +^ : menguatkan ginjal
                                      RN-4 Guanyuan +^ : menghangatkan dan menguatkan ginjal
                                      RN-6 Qihai +^ : menguatkan ginjal
                                    ST-36 Zusanli +^ : menguatkan limpa dan membuang lembab
                                    RN-22 Tiantu /  : menghilangkan gejala asma
Keterangan :   -     Pelemahan
                       +    Penguatan
                      ^     dilakukan  moksibusi

B. Akupunktur Telinga
            Pada asma bronkial pada periode penyembuhan, digunakan titik Trakea, Paru-paru, Dada, Limpa, Ginjal, Usus Besar, Simpatis, Apeks Anti tragus, Kelenjar Adrenal,Endokrin, Shenmen.

Gong Jun et al ( 1997 )
Meneliti 250 kasus asma  dengan metode randomized controlled trial menggunakan titik Neiguan PC 6, Waiguan SJ 5, Quchi LI 4, Zusanli ST 36 dan Fenglong ST 40 menggunakan jarum 3 cun dan elektrostimulator pada tiap terapi selama 20 – 30 menit didapatkan hasil yang baik.

Lin Hong-Wu ( 1996 )
Meneliti kasus Asma dengan fase akut dengan menyuntik kedua titik Feishu (BL 13) secara subkutan dengan obat anti asma ( 2 ml Saliva mithoriza ) dan menggunakan diafragma pace maker sebagai kontrol terhadap syaraf diafragma. Hasil yang didapat menghilangnya wheezing dan PEFR 30 menit setelah terapi meningkat 20 – 250 l/menit

Referensi Evidence Based Penelitian :
1.            Gong Jun et al.  Treatment of Chronic Bronchitis and Asthma by Electric Needling and Point Injection.  International  Journal  of  Clinical Acup, vol 7, no 3,  Allerton Press, Inc, New York , 1996  : 265 – 8.
2.            Lin Hong-Wu et al. Point Injection plus Pacemaker in Treating Acute Asthma. International  Journal  of  Clinical Acup, vol 7, no 4,  Allerton Press, Inc, New York , 1996  : 451 – 3.